Judul: Memahami Surah Yasin dengan Metode Tafsirul Qur'an bil Qur'an
Penulis: Dr Izza Rohman
Penerbit : PT Qaf Media Kreatifa
Tahun: 2019
Tebal: 272 halaman
ISBN: 978-602-5547-53-9
Persensi: Lufaefi
"Memahami kandungan arti dan pesan ayat-ayat Qur'an adalah jalan menuju pengamalannya." --Dr Izza Rohman.
"Patut dibaca oleh semua kalangan!". Demikian sepenggal kalimat yang bisa penulis resensi simpulkan setelah membaca karya Izza Rohman ini. Buku yang cukup urgen dipahami setiap masyarakat muslim Indonesia yang menjadikan surah Yasin sebagai salah satu surah pilihan untuk dibaca setiap kali datang malam Jum'at dan dalam peringatan-peringatan keagamaan yang lainnya.
Buku "Memahami Surah Yasin dengan Metode Tafsirul Qur'an bil Qur'an" ini mengupas kandungan isi surah yang menjadi jantung Al-Qur'an, yaitu surah Yasin. Tidak saja mengupas satu atau dua atau sebagian ayat dari surah tersebut, akan tetapi mengupas seluruh ayatnya. Jika boleh dikatakan, buku ini sama halnya dengan tafsir-tafsir Al-Qur'an lainnya yang mengupas tuntas soal kandungan dan makna semua ayat dalam surah Yasin.
Keunikan buku ini dibanding karya-karya tafsir Al-Qur'an, bahkan yang setingkat karya berbahasa Arab, adalah konsistensinya menggunakan tafsir Al-Qur'an bil Qur'an. Sejak awal penulisnya menegaskan bahwa mengapa buku yang mengurai kandungan makna surah Yasin ini menjadikan metode tafsir Al-Qur'an bil Qur'an sebagai landasn menafsirkan. Disebutkan pada halaman 12, penulis memberi alasan pertama, karena tidak ada yang lebih tau akan firman Allah kecuali Allah sendiri. Kedua, Al-Qur'an berisi penjelasan segala hal, maka Al-Qur'an pun menyediakan jawaban apapun atas kebutuhan manusia. Ketiga, pernah dipraktikkan Rasulullah. Keempat, Al-Qur'an mengupas persoalan di banyak tempatnya. Dan kelima, dapat mengesampingkan bias subjektivitas pembaca Al-Qur'an.
Bukti konsistensi penulis dalam menggunakan metode tafsir Al-Qur'an bil Qur'an setiap ayat dari surah Yasin yang berjumlah 83 ayat itu beliau tafsirkan dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an lain baik ayat yang masih ada dalam surah Yasin sendiri atau dengan ayat lain di luar surah Yasin. Misalnya, ketika menafsirkan surah pertama "Yâsîn", dikatakan bahwa formasi kata "Yâsîn" hanya ditemukan sekali dalam Al-Qur'an. Meski demikian, surah-surah yang didahului dengan huruf muqatta'ah 'Ya' dan 'Sin' ada pada surah lain, misalnya huruf 'Ya' ada juga disebut dalam awal surah Maryam; kâf hâ yâ 'aîn shâd (hlm. 15).
Konsistensi penulis dalam menggunakan tafsir Al-Qur'an bil Qur'an cukup patut diacungi jempol. Pada penafsirannya yang lain atas surah ini, misalnya Izza Rohman saat menafsirkan surah Yasin ayat ke-3 "innaka laminal mursalîn", menyatakan bahwa ayat ini menggunakan taukid (Inna/penguatan) bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah sebab masih adanya anhgapan orang kafir Quraisy yang tidak meyakini demikian (hlm. 21). Izza misalnya mendasari itu dengan QS. Ar-Ra'd ayat 43, "Wayaqûlu al-Ladzîna Kafarû Kasta Mursalâ; orang-orang yang ingkar pada berkata: kamu bukan orang yang dijadikan utusan (hlm. 22). Begitu juga ia menguatkan dengan dalil sudah Shâd ayat 2 tentang penentangan kafir atas Nabi Muhammad (hlm. 24).
Buku terbitan penerbit Qaf Media Kreatifa yang dibuat dalam bentuk mungil ini cukup penting untuk dimiliki oleh semua kalangan yang sedang mendalami kandungan makna Al-Qur'an, utamanya surah Yasin. Buku ini patut berada di rumah-rumah, masjid-masjid, musholla, bahkan di gedung-gedung pemerintahan sebagai bahan bacaan yang menerahkan. Bukan hanya mencerahkan otak akan tetapi juga mencerahkan hari dan jiwa. Buku yang pada mulanya merupakan kumpulan materi ngaji subuh di suatu masjid di Jakarta Timur ini amat sangat penting juga dimiliki oleh para pendakwah. Agar, isi dan konten dakwahnya atas Al-Qur'an berbobot dan penuh dengan 'daging'.
Buku yang terdiri dari 272 halaman ini menafsirkan setiap ayat dalam surah Yasin, dari mulai ayat 1 sampai ayat 83. Bahasanya yang ringan dan penyampaian tafsir Al-Qur'an yang cukup menarik membuat buku ini menemukan kelebihannya. Penulisnya yang merupakan cendekiawan muslim UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini tidak perlu diragukan lagi keilmuan dan rujukannya sebagai penuntutn umat tentang isu-isu soal keagamaan. Apalagi kalau melihat sepak terjang penulis dalam meniti karya-karya tafsir sebelum buku ini seperti Tafsir Al-Ma'un dengan 7 Metode Tafsir dan Tafsir Al-'Ashr dengan 7 Metode Tafsir (halm. 272), isi kandungan buku ini patut menjadi rujukan siapapun yang sedang konsen pada dunia Al-Qur'an.
Sebuah karya manusia tidak ada yang sempurna. Begitulah ketika sebuah karya sudah dibuat secara sempurna, pasti ada saja dan terlihat kekurangannya (idzâ tamma as-syai'u badâ an-nuqûsh). Buku ini memiliki beberapa kekurangan. Pertama, tidak dibuatkan daftar isi dari setiap penafsiran ayat surah Yasin, ini membuat pembaca harus benar-benar membaca semuanya dari awal. Kedua, perlunya penulis buku menambahkan sumber-sumber hukum Islam yang lainnya untuk memperkaya pandangan dalam soal ayat yang ada dalam surah Yasin. Dan ketiga, buku ini tidak menggunakan index dan juga tidak memakai footnote, sehingga bisa saja membuat pembaca merasa kurang yakin akan penafsiran Al-Qur'an yang diruliskan oleh penulisnya.
Namun meskipun demikian, karya ini banyak memiliki kelebihan. Kekurangan yang ada bisa menjadi sebuah kelebihan. Tidak ada karya yang sempurna. Semua karya akan menemukan pembacanya. Karya yang mengupas tuntas penafsiran jantung Al-Qur'an, yaitu surah Yasin, ini patut dimiliki oleh setiap orang yang hendak mempertebal keimanan. Dengan merenungi dan mentadabburi penafsiran yang didapati dalam setiap halaman buku ini akan membuat keimanan dan keislaman seseorang semakin kokoh. Recommended untuk dikonsumsi oleh semua kalangan.
Wallahu A'lam..[]
?
FKMTHI Nasional