Choose Your Color

Informasi

Pengumuman

Angkat Tema Kearifan Lokal, FKMTHI Jabar Gelar Musywil Ke-5 di UIN Bandung

Angkat Tema Kearifan Lokal, FKMTHI Jabar Gelar Musywil Ke-5 di UIN Bandung

  • 2022-01-28 14:48:24
  • Administrator
  • Pengumuman

fkmthi.com, Bandung - Pengurus Wilayah Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis Indonesia (FKMTHI) Jawa Barat menggelar Musyawarah Wilayah (Musywil) ke 5.

Acara yang berlangsung di Aula Fakultas Ushuluddin Uinversitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung itu mengusung tema "Kearifan Lokal dalam Al-Qur'an dan Hadis sebagai Respon atas Problematika Masyarakat di Era 4.0". Jumat, (28 /1/22)

Ketua Pelaksana, Muhammad Fiqri Raihan P mengatakan, agenda Musywil ini sekaligus sebagai ajang mengenalkan kultur dan budaya di UIN Bandung.
"Sebenarnya saya kurang begitu tahu apa itu Musywil FkMTHI, namun atas kepercayaan ini saya banyak belajar," katanya.

Ia menjelaskan, karya tulis ilmiah merupakan ciri khas yang ada di jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir atau Ilmu Hadis.

"Seperti yang dilakukan pada kegiatan Loka Karya pra Musywil kmarin yang pesertanya dilatih untuk menulus nulis," ucap Fiqri.

Dari kegiatan Loka Karya itu, lanjut Fiqri, dari peserta sudah bisa menerbitkan karyanya.

Koordinator Wilayah FKMTHI Jabar menyampaikan, capaian yang menonjol pada kepengurusan sekarang ialah perluasan wilayah.

"Kepemimpinan sebelumnya kurang lebih ada 4 HMJ yang bergabung di FKMTHI Jabar, namun sekarang sudah 15 HMJ yang bergabung," tuturnya.

lebih lanjut, 15 HMJ itu 11 di antaranya hadir dalam Musywil ini.

"Untuk target berikutnya kita upayakan 20 HMJ yang gabung ke FKMTHI Jabar," imbuhnya.

Ia menjelaskan, di FKMTHI Jabar mempunyai ciri khas masing, seperti di Ciamis dengan intelektualnya, Bandung karya ilmiah.

Anas Munaji, selaku Ketua Umum FKMTHI Pusat dalam sambutannya mengimbau untuk mahasiswa Tafsir Hadis harus percaya diri untuk berjuang memuliakan al-Qur'an.

"Karena semua yang berkaitan dengan al-Qur'an itu pasti mulia. Contohnya Nabi Muhammad yang mendapatkan mu'jizat al-Qur'an, malaikat yang paling mulia adalah Jibril, karena ia menyampaikan wahyu berupa al-Qur'an," paparnya.

Maka dari itu, kata anas, kita mahasiswa Tafsir Hadis semoga mendapatlan cipratan keberkahan al-Qur'an itu.

"Manfaat mengikuti FKMTHI itu antara lain untuk Memerkuat kompetensi inti, memgembangkan kreatifitas, dan memperluas jaringan," ucapnya.

Anas Munaji mengklaim bahwa FKMTHI saat ini sudah menggandeng MUI, Kemenag, dan beberapa Instansi lainnya.

"Mahasiswa Qur'an Hadis harus bisa masuk ke semua lini, maka dari itu silahkan kolaborasi dengang jurusan lainnya," katanya.

Dr. Agus Suyadi Raharusun, Lc, M.Ag selaku Ketua Prodi Ilmu Hadis UIN Bandung mengatakan, mahasiswa Tafsir Hadis harus diasah kompetensiny untuk kemudian dikomunikasikan ke publik.

"Dengan dipublikasikan ke publik, maka pesan-pesan al-Qur'an akan lebih terasa," katanya.

Ia menyampaikan, mahasiswa Tafsir Hadis akademiknya harus selesai dan juga sisi non akademiknya harus diasah.

"Tidak hanya piawai di jurnal, mahasiswa Tafsir Hafis juga bisa menjadi public writing agar menjadi penulis handal. Bisa juga menjadi influencer atau al-Qur'an influencer," paparnya.

Ia mengimbau bahwa FKMTHI harus naik level, jangan hanya mengurus HMJ saja

"Misalnya, menerima sertifikasi tahfidz yang dikeluarkan oleh FKMTHI, karena biasanya mungkin anak-anak SMA minta surat keterangan tahfidz, FKMTHI bisa menyelenggaralan itu," kata Dr. Agus.

Dr. Agus menjelaskan, Kompetensi, Komunikasi, Kolaborasi, dan Kreatifiti, adalah modal FKMTHI untuk melangkah kedepan.

"Dengan itu, FKMTHI dapat memberikan cahaya dan dapat menyorot objek-objek yang akan dituju oleh para alumni," tandasnya.

Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag selaku Wakil Rektor I UIN Bandung mengungkapkan bahwa organisasi dinuat bukan hanya kumpul semata, maka dari itu forum ini diharapkan memberikan kontribusi banyak dalam hal pemikiran dan gagasan.

"Saya mengapresiasi segala bentuk usaha bersama untuk memajukan kampus kita masing-masing, saya berharap besar pada organisasi ini," ujar Prof. Rosihon.

Dalam sambutannya itu, Prof. Rosihon menyinggung bahwa sekarang memasuki era disrupsi yang sangat cepat.

"Maka dari itu, bagaimana mahasiswa Tafsir Hadis harus bisa mendialogkan al-Qur'an untuk menjawab persoalan yang begitu cepat di masyarakat," tandanya. (Fasfah)