Choose Your Color

Informasi

Berita

Urgensi Pendidikan Islam dalam Meraih Ketakwaan Kepada Allah

Urgensi Pendidikan Islam dalam Meraih Ketakwaan Kepada Allah

  • 2022-11-28 18:14:10
  • Administrator
  • Berita

Oleh : Diki Ramadhan

Dalam meningkatan kualitas takwa seorang hamba kepada Allah, sangat perlu rasanya pendidikan Islam mengawal hal ini, demi terbentuknya tauhid yang sebenar-benarnya kepada Allah. Sebagai manusia, hendaklah senantiasa menampilkan perilaku yang baik, bukan hanya kepada Allah, tapi juga kepada manusia serta harus menghindari hal-hal yang dapat membawa kepada hal negatif. Salah satu fungsi pendidikan adalah membentuk karakter yang baik, maka dari pendidikan pula ketakwaan kepada Allah diajarkan.

Pentingnya Pendidikan Islam

Faktor ketakwaan merupakan hal yang sifatnya fundamental dalam rangka memperbaiki diri, tanpa ketakwaan rasanya sulit untuk menemukan orang menampakkan prinsip esensial dan ideal di dalam hidupnya. Pendidikan Islam adalah satu instrumen yang mendukung hal ini, tujuannya tidak lain adalah untuk membentuk kepribadian muslim yang dapat membina pribadinya serta masyarakat. Hal ini akan dicapai jika ketakwaan seseorang berlanjut ke taraf lebih baik apabila ditumbuhkan dengan pendidikan yang bercorak Islam.

Pendidikan Islam yang dilaksanakan secara terprogram dan terarah memungkinkan seseorang lebih mudah mendapatkan akses materi serta pengajaran yang optimal, sehingga tujuan meraih ketakwaan dalam pendidikan Islam lebih  mudah untuk didapatkan. Terlepas dari itu semua, bahwa dalam mencapai ketakwaan unsur pendidikan tidakah cukup, maka faktor kepribadian harus juga kuat dalam hal ini, guna memaksimalkan potensi diri yang ada. Sebab, jika dari dalam diri tidak ada dorongan untuk bertakwa maka sia-sia saja pendidikan Islam yang didapat.

Cara Meraih Takwa Kepada Allah

Takwa merupakan persoalan yang sangat menarik di kalangan umat muslim. Melalui sifat dan kasih sayang Allah SWT, manusia kembali diingatkan oleh-Nya bahwa tugas pokok yang diemban oleh makhluk sepanjang hayatnya adalah mengabdikan diri disetiap aktivitas kehidupan hanya kepada-Nya. Sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya tidak perlu merisaukan masalah yang ada dalam kehidupan. Manusia yang hidup dimuka bumi ini pasti akan menghadapi masalah dalam hidupnya. Masalah-masalah itu sejatinya bisa diselesaikan dengan baik, tidak dengan cara bunuh diri, mabuk-mabukan atau hal-hal yang tidak baik lainnya. Allah SWT telah memberikan petunjuk bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut, salah satunya dengan cara bertakwa.

Takwa adalah kunci berbagai macam kebahagiaan dalam menghantarkan pada kebaikan dan akan menjadi simpanan seorang muslim agar selamat dari keburukan di dunia maupun diakhirat. Kata takwa sudah tidak asing di telinga kita. Takwa berarti memelihara atau menghindari. Dalam konteks keagamaan, pemeliharaan tersebut berkaitan dengan diri atau keluarga, sedangkan penghindarannya berkaitan dengan siksa Tuhan di dunia ini dan di akhirat kelak. Para ulama seringkali mendefinisikan takwa sebagai ‚melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Hal ini dijelaskan dalam salah satu ayat yang menyatakan bahwa manusia yang paling mulia disisi Tuhan adalah manusia yang paling bertakwa.

Allah berfirman dalam QS. al-Maidah ayat 35:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.”

Dalam tafsir al-Misbah karangan M. Quraish Shihab, bahwa ayat ini menjelaskan dan seruan Allah kepada manusia untuk bertakwa dan meraih keberuntungan. Dan Allah menegaskan bahwa kemenangan dan kebahagiaan hanyalah dapat diperoleh dua perkara tersebut. Oleh karenanya, barangsiapa tidak melakukannya, maka dia akan menemui berbagai macam penderitaan, kelak dihari kiamat yang sulit dilukiskan.

Setelah memhami betapa pentingnya takwa, maka cara meraihnya bisa melalui berbagai cara, yang kemudian penulis simpulkan ada empat cara. Pertama, adalah meningkatkan jiwa kedermawanan (al-kariem). Hendaknya sebagai seorang muslim memiliki rasa kasih kepada saudaranya, hal ini sangatlah dianjurkan guna meriah ketakwaan. Kedua, adalah pengendalian diri terhadap keinginan yang sifatnya tidak terlalu penting. Tidak semua keinginan harus dipenuhi, karena sejatinya hidup bukan memuaskan hasrat hawa nafsu, tetapi bagaiman kebutuhan hidup terpenuhi dan suka memberi tetap terjalani.

Ketiga, memperbanyak istigfar dan taubat. Tidak ada manusia yang luput dari dosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang segera bertaubat dari dosa-dosanya dan berjanji dalam diri untuk tidak mengulanginya lagi, hal ini pula merupakan salah satu yang menjadi kunci meraih ketakwaan kepada Alllah. Keempat, menghidupkan dan memberishkan hati. Ketika tiga aspek di atas sudah mulai terjalani dan mulai diraih, maka selanjutnya menghidupkan dan membersihkan hati, yang awalnya bersedakah bertujuan untuk dilihat orang, maka perlahan kikis sifat tersebut dengan meluruskan orientasi yakni penyucian hati, ketika sudah mulai terbentuk rasa itu, maka senantiasalah menghidupkan hati dengan istigfar, taubat serta pengendalian diri. In syaa Allah jika keempat aspek tersebut dipenuhi maka dalam meraih ketakwaan kepada Allah, bukanlah hal yang mustahil.

Wallahua’lam...