Oleh: Rizki Prayogo (Kabid Keilman PP FKMTHI)

Hari ini, berbicara mengenai prospek setelah proses perkuliahan merupakan hal yang lumrah, karena setiap mahasiswa juga akan menghadapi realitas kehidupan yang sarat dengan perjuangan. Khususnya para pegiat Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir seringkali dihujani dengan pertanyaan: “lulus IAT mau jadi apa?”, tidak jarang mahasiswa IAT sendiri kebingungan kelak harus menjadi apa nantinya. Karena kompetensinya memang jarang sekali dibutuhkan oleh berbagai segmentasi perusahaan strategis ataupun jabatan-jabatan tertentu.

Namun, melalui Peraturan Menteri PAN dan RB No. 50 Tahun 22 yang berbicara mengenai Jabatan Fungsional (JF) Pengembang Tafsir Al-Qur’an di Lajnah Pentashihan Al-Qur’an, sekiranya para mahasiswa IAT perlu mencoba peluang yang cukup baik ini. Penulis rasa ini juga merupakan bentuk perhatian lembaga Negara kepada para pegiat Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

Secara tugas, JF-PTQ memiliki ruang lingkup yang bertanggungjawab atas pengembangan Tafsir Al-Qur’an seperti pengkajian, penerjemahan dan juga penafsiran. Abdul Aziz Sidqi menyampaikan bahwa JF-PTQ merupakan jabatan karir PNS yang masuk pada rumpun keagamaan kategori keahlian. Pengangkatan PNS untuk pemangku JF-PTQ bisa melalui pengangkatan pertama, perpindahan jabatan, penyesuaian maupun promosi. Untuk informasi lebih mendalam dan komprehensif bisa kita telusuri di kemenag.go.id

Dengan demikian, mahasiswa IAT tidak perlu berkecil hati atas potensi menduduki posisi sebagai PNS karena sudah mulai dibukakan kesempatan dan peluang yang bagus. Selanjutnya adalah bagaimana kita menata mentalitas yang optimis dengan berbagai kelebihan dari bidang yang hari ini kita tekuni.